Nganjuk — Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata secara resmi membuka Pameran Peradaban Prasejarah Nusantara 2025 di Museum Anjuk Ladang, Rabu (23/10/2025). Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari hingga 25 Oktober 2025.
Pameran tersebut menjadi ajang edukasi publik untuk mengenalkan warisan peradaban dan kebudayaan bangsa kepada masyarakat luas. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Program Pengelolaan Permuseuman dan Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Museum, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 36 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis DAK Nonfisik Museum dan Taman Budaya.
Sebanyak 17 lembaga turut ambil bagian dalam pameran ini, terdiri atas enam museum daerah, sebelas museum nasional, serta sejumlah komunitas pelestari sejarah. Beberapa di antaranya ialah Museum Geologi Bandung, Museum Sangiran, Museum Trowulan, Museum Airlangga, serta Komunitas Kotasejuk.
Selain menampilkan berbagai koleksi prasejarah, panitia juga menyelenggarakan beragam lomba edukatif untuk pelajar, seperti lomba mewarnai, ngidung Jawa, olimpiade sejarah, hingga lomba video promosi Museum Anjuk Ladang.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi membuka kegiatan tersebut secara resmi dengan pemukulan gong dan pemotongan pita. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Kotasejuk dan Tim Museum Geologi Bandung atas temuan fosil Stegodon Trigonochepalus yang diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun, dan kini menjadi perhatian nasional maupun internasional.
“Melalui pameran ini, kami berharap museum dapat menjadi ruang interaksi lintas generasi serta sarana untuk memperkuat identitas budaya daerah,” ujar Bupati Marhaen.
Pameran ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya melestarikan warisan sejarah dan kebudayaan bangsa. (John)


