Nganjuk — Gejolak besar kembali mengguncang Kabupaten Nganjuk setelah ratusan massa yang tergabung dalam Forum Perjuangan Masyarakat Nganjuk (FPMN) Gabungan menggeruduk Kantor DPRD Nganjuk pada Selasa, 18 November 2025. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam masyarakat terhadap dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sejak pagi, suara pekikan tuntutan menggema di halaman kantor wakil rakyat. Spanduk, poster, hingga pengeras suara berkumandang, menuding adanya pihak-pihak yang diduga “bermain” dalam program yang seharusnya menyentuh kebutuhan gizi anak-anak.
Dalam orasinya, Yanto Kancil tampil lantang dan penuh emosi. Ia menegaskan bahwa MBG sejatinya merupakan program mulia pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang layak.
> “Tapi apa yang terjadi di lapangan? Program untuk anak-anak malah dinikmati para penggerandong! Ini jelas penyelewengan dan harus dihentikan!” teriaknya disambut riuh massa.
Tak hanya itu, Suyadi, orator lainnya, meluapkan kekecewaan yang sudah lama ia pendam terhadap kinerja para anggota dewan. Menurutnya, DPRD telah gagal menjalankan fungsi pengawasan dan justru terkesan ikut bermain dalam pelaksanaan program.
> “Saya sudah malas dan kecewa! DPRD seharusnya jadi pengawas, bukan malah menjadi pelaksana. Ini sudah kelewatan!” tegasnya.
Aksi ini menjadi sinyal keras bahwa masyarakat tidak tinggal diam melihat program besar pemerintah diguncang dugaan penyimpangan. FPMN menuntut DPRD segera membuka data, mengaudit pelaksanaan MBG, dan memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan program tersebut demi kepentingan pribadi maupun kelompok.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan dan menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur sebelum mendapatkan kepastian jawaban dari para wakil rakyat.
Nganjuk memanas—FPMN bangkit, rakyat menuntut keadilan! (sr)


